Tuhan, tadinya saya ingin
membaca dan mempelajari slide-slide berisi materi kuliah yang akan diujiankan
beberapa hari lagi, tapi sayangnya batin saya lebih tertarik untuk mencari cara
bagaimana menghilangkan perasaan sakit yang tak seharusnya tersimpan lama dalam
hati, sebab jika itu terjadi maka akan menimbulkan penyakit hati kronik (dalam
konteks yang lain). Bagaimana pun juga belajar dengan kondisi demikian itu
sulit.
Biasanya setelah menuliskan di sini, maka secara otomatis akan berpindah sakitnya dari hati ke tulisan. Blog akan selalu menjadi media favorit saya
untuk berbagi cerita, karena di dunia nyata maupun di media sosial seperti
Twitter, Facebook, BBM dan sejenisnya. Saya tak punya cukup nyali untuk
mencurahkan perasaan ke orang lain. Tapi bukan berarti saya dengan gamblangnya
akan membocorkan detail-detail masalah yang saya alami di sini, tidak. Adapun maksud
saya bercerita juga bukan untuk mengharapkan jalan keluar atas masalah-masalah
tersebut, namun lebih kepada untuk mendapatkan kepuasan berseni. Dengan begitu
akan membuahkan ketenangan tersendiri dengan harapan bisa menghilangkan stress
walaupun hanya sementara waktu. Just it.
Berbicara tentang solusi,
selain dicari, solusi juga bisa muncul dengan sendirinya tanpa dicari. Saya
orangnya tidak suka ribet, jadi biasanya hanya mendiami masalah sampai teratasi
dengan sendirinya, atau pilihan lainnya, menunggu sampai masalah itu terlupakan
seiring berjalannya waktu, lewat sehari, seminggu, atau sebulan paling lama.
Semudah itu? Tentu saja
tidak. Tekanan pasti kan selalu menyertai, akan tercipta rasa ketidaktenangan
dalam diri dan menjelma sebagai parasit dalam pikiran. Untuk orang yang
“lemah”, mungkin akan mengalami stress, depresi, dan frustasi sampai hilang
akal lalu bunuh diri.
Sebaiknya, jika kamu
menganggap dirimu bukan orang “bodoh” yang “lemah” dalam menghadapi suatu
persoalan, jangan tunggu diam, cari solusi dan selesaikan, kecuali kalau kamu
punya cara alternatif untuk mengatasi dampak buruk yang mungkin akan terjadi. Tidak
lupa untuk selalu meminta pertolongan Tuhan.
Hidup itu pilihan bukan? Semua
orang berhak atas pilihan-pilihan yang dihadapkan padanya ketika berada dalam
suatu masalah. Jika ditanya bagaimana? maka masing-masing akan berkomentar
tentang cara penyelesaian yang menurutnya tepat. Dan jika pertanyaannya adalah
kenapa demikian? maka hanya ada satu jawaban yang tepat: "karena hanya dengan
cara itu kami bisa memperoleh hidup yang tenang tanpa tekanan dan ketegangan."
Pendahuluan yang panjang di
atas membuat saya lupa untuk menuliskan isinya.
Isinya…
Tentu uraian panjang
MASALAH SAYA, saya mau mengumbar semuanya satu demi satu – tadinya… Tapi
setelah saya pikir-pikir lagi, mungkin ada baiknya saya tidak cerita dulu. Saya
akan menunggu beberapa hari lagi sampai semuanya kembali normal dengan
mempertimbangkan kata-kata bijak yang baru saja saya utarakan, yang sama sekali
tak pernah ada di pikiran saya sebelumnya.