Friday, November 22, 2013

Tentang Kemalasan


Di dunia ini tidak ada orang ber-OTAK yang bodoh (kecuali orang-orang yang benar-benar sudah kehilangan fungsi otaknya), yang ada hanya sekumpulan orang-orang yang tidak mau menjadi cerdas oleh karena faktor kemalasan yang mendominasi, alasan lainnya bisa karena orang-orang ini tidak mengetahui cara yang tepat untuk menjadi orang yang cerdas (sebenarnya alasannya sama saja karena MALAS, tidak ada kemauannya atau usahanya untuk mencari tahu)

Referensi: “PENGALAMAN PRIBADI”

Mungkin meragukan anda, karena memang ini hanyalah persepsi saya berdasarkan apa yang telah saya alami, yang saya pikirkan, dan yang saya rasakan. Saya sangat yakin setiap orang memiliki pendapat yang bervariasi tentang faktor kemalasan seperti yang saya maksudkan dalam pernyataan di atas, oleh karena keadaan setiap individu yang bervariasi pula. Dengan ini saya tegaskan bahwa KEMALASAN ADALAH SATU DARI RATUSAN FAKTOR PENYEBAB KEBODOHAN, maka dari itu SIFAT MALAS WAJIB UNTUK KITA HINDARI.

Ada teman saya, pada saat menjelang ujian kerjaannya kalau bukan tidur terus, nonton Korean Movie terus (yang lagi trend sekarang). Tapi pada saat pengumuman hasil, justru nilainya yang paling bagus. Ada juga yang pada saat menjelang ujian kerjaannya belajar terus, begadang semalaman sampai lupa tidur atau bisa juga tidak lupa tidur tapi bukunya terbawa-bawa sampai ke mimpi (hahaha). Tapi pada saat pengumuman hasil, nilainya standar saja. Antara harapan dan kenyataan yang bertolak belakang. Itulah usaha dengan pencapaian (hasil akhir) yang sulit ditebak.

Kalau saya beda! Pencapaian saya paling bisa ditebak, kalau pada saat menjelang ujian kerjaan saya cuma bermalas-malasan seperti yang dilakukan teman saya, nilainya ya jelek. Tapi kalau tiba-tiba muncul semangat belajar (sayangnya jarang), Alhamdulillah bisa dapat nilai bagus. Mustahil saya bisa dapat nilai bagus kalau cuma bermodal malas. Kecuali kalau keajaiban itu ada, yang datangnya dari tetangga bangku saat ujian (:p). Jelas bukan perbedaan yang sangat menonjol antara saya dan teman saya? Saya dengan masalah bagus tidaknya nilai saya yang sangat bergantung pada malas atau tidaknya saya untuk belajar. Dan teman saya yang nilainya tidak terlalu bergantung pada derajat kemalasannya akan tetapi bisa jadi disebabkan oleh faktor permasalahan yang lain.

Nah, itulah sedikit pengakuan saya tentang KEBODOHAN saya yang selama ini menjadi boomerang bagi batin saya karena setiap saat harus bercermin pada hidup yang penuh dengan rasa penyesalan karena KEMALASAN yang selalu mendahului niat mulia saya pada saat akan memulai sesuatu.

Saya tidak malu mengakui kebodohan dan kemalasan karena saya adalah manusia yang tidak luput dari kesalahan, dan kedua hal itu adalah kesalahan terbesar yang pernah saya miliki dalam hidup saya. Meskipun kata “bodoh” dan “malas” selalu mengikut sebagai embel-embel dari kata “saya” namun bukan itu yang penting. Yang terpenting adalah kebanggaan saya terhadap diri saya pribadi karena selalu ada niat dan kemauan saya untuk memisahkan kedua kata itu (“bodoh” dan “malas”) dari kata “saya”, kemudian menggantinya dengan kata “cerdas” dan “sukses”.

Harapan saya, terkhusus bagi teman-teman yang berpendapat sama dengan saya bahwa kemalasan adalah sebuah tembok penghalang untuk menuju pada kecerdasan (sebetulnya bukan hanya kecerdasan, tapi kemalasan juga bisa menjadi benteng penghalang keberhasilan dan kesuksesan yang selama ini kita angan-angankan). Semoga kalian bisa melawan rasa malas itu. Lawanlah dengan memikirkan serta mempertegas lagi tujuan dan harapan kalian. Bertanyalah pada diri kalian “kenapa kalian harus menjadi orang yang cerdas, orang yang berhasil dan sukses?” dan “untuk siapa kalian harus berada di posisi itu?” Kalau jawaban saya, sudah pasti ORANG TUA (Motivasi terbesar saya hingga detik ini).

Tidak lupa juga bagi anda yang tidak sependapat dengan saya atau yang merasa bahwa kemalasan itu bukan bagian dari diri anda lagi sehingga mencurigai bahwa ada faktor lain sebagai penyebabnya, mungkin bisalah anda memasukkan satu faktor ini ke dalam daftar kecurigaan anda. Dan ingatlah bahwa kemalasan itu sifatnya relatif, hilang timbul, dan biasanya muncul tanpa suatu sebab yang jelas. Jadi tetaplah waspada teman!