Kuliah sudah menjadi bagian yang tidak bisa lepas dari kehidupan seorang mahasiswa. Sejak memutuskan diri menjadi salah seorang anggota dari Fakultas Kedokteran, berarti pada saat itu juga saya telah mengikrarkan diri bahwa saya akan belajar seumur hidup. Rasanya masa muda ini hanya dihabiskan untuk belajar semata, mempelajari seluk-beluk manusia dari luar sampai ke dalam-dalamnya. Sangat berat membayangkan bahwa saya harus hidup dengan semua buku-buku kedokteran yang seolah meminta dirinya untuk dibaca setiap saat.
Tidak terasa enam bulan telah kujalani di FK, artinya semester 1 telah terlampaui, dan hingga sekarang, jujur saja saya masih merasa asing dengan semua pelajaran yang diberikan selama perkuliahan. Mungkinkah ini pertanda bahwa saya belum memfokuskan diri dan bersungguh-sungguh pada bidang yang sedang saya geluti?? Ibarat teman-teman saya yang sudah mendarat di Negara China, sementara saya yang masih sibuk mempersiapkan keberangkatan.
Bukankah ini yang dinamakan sebuah kegagalan?
Enam bulan adalah waktu yang cukup panjang. Harusnya di rentang
waktu itu, saya bisa sedikit demi sedikit mulai belajar bagaimana saya bisa
mengatur strategi belajar. Tapi nihil, saya hanya terlalu fokus kepada ‘cara
melalui’ dan bukan fokus pada ‘cara menjalani’nya. Akibatnya saya dibuat
kelabakan sendiri dengan “mind set” yang salah itu.
Andai saya bisa memulainya dengan awal yang bagus dan dengan dasar
yang kuat, pasti akhirnya tidak akan jadi seperti ini.
Tapi… Bukankah tidak ada kata terlambat untuk melakukan perubahan?
Kesadaran tentang cita-cita dan impian saya kelak menjadi seorang dokter yang
sukses dengan menanamkan rasa kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama, akan
menjadi modal saya untuk merubah “false mind set” menjadi “true true true mind
set”.
No comments:
Post a Comment