Program semester pendek merupakan penyelenggaraan pendidikan yang
sesuai dengan sistem kredit. Beban studi mahasiswa, beban kerja tenaga pengajar
dan beban lembaga penyelenggara program dinyatakan dalam satuan kredit.
Semester pendek diselenggarakan setiap tahun dan dilaksanakan di antara
semester genap dan ganjil. Jumlah serta jenis mata kuliah yang ditawarkan dalam
semester pendek ditetapkan oleh Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan
(BAAK) di bawah Pembantu Direktur I dengan batasan jumlah kredit maksimal yang
dapat ditempuh oleh setiap mahasiswa selama mengikuti kuliah semester
pendek tanpa memperhatikan indeks prestasi atau IPK semester sebelumnya. Tujuan
diadakannya semester pendek adalah memberi kesempatan kepada mahasiswa
yang akan memanfaatkan masa liburan dan memberi peluang/ kesempatan yang lebih
luas bagi mahasiswa untuk memperbaiki kinerja studinya ataupun bagi mahasiswa
yang cakap dan giat belajar untuk dapat mempercepat masa studinya.
Mahasiswa yang akan mendaftarkan diri sebagai peserta semester
pendek harus terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang sedang
berjalan (memiliki kartu mahasiswa). Pendaftaran mata kuliah semester
pendek dilaksanakan dengan bimbingan rencana studi. Pembayaran/biaya
semester pendek berdasarkan SKS yang diambil.
Nah, itulah sedikit gambaran tentang semester pendek yang
habis-habisan menggalaukan mahasiswa. Di Fakultas saya (Fakultas Kedokteran
UMI), ketika mendengar SP resmi dinyatakan "dibuka" untuk mata kuliah
Hematologi, GEH, BMD, dan Biomedik 1. Pada detik itu juga, seperti ada secercah
sinar harapan yang meluncur dengan kecepatan melebihi kecepatan cahaya
menerobos sisi kehidupanku yang suram mengingat nilai-nilai semester terdahulu
yang super duper jelek (C dan E) yang akan menjadi ancaman bagi masa depan.
Saya yakin 100% teman-teman seperjuangan saya juga merasakan hal yang sama
dengan apa yang saya rasakan pada saat itu. Berlomba-lomba kami mendaftarkan
diri dan segera membayar lunas sesuai dengan jumlah SKS dari mata kuliah yang
telah diambil sebelum batas akhir pembayaran, di sini kami diberi waktu selama
3 hari (15-17 Januari 2014) untuk menyelesaikan administrasi. Di antara keempat
mata kuliah yang disebutkan sebelumnya, prioritas utama saya adalah Hematologi
dengan nilai E, dan setelah mengikuti SP, saya sangat berharap bisa menjadi
nilai A (Amiin). Hematologi berjumlah 4 SKS, dan 1 SKS bernilai Rp.100.000,
jadi total yang saya harus bayar adalah Rp.400.000.
Dalam menentukan mata kuliah yang akan diambil, tidak sembarang
kita bisa menjatuhkan pilihan. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi,
yaitu jumlah SKS total dari mata kuliah yang diambil tidak boleh melebihi 15
SKS dan jadwal perkuliahan dari setiap mata kuliah yang diambil tidak boleh
bertabrakan satu sama lain. Perkuliahan SP dimulai dari tgl. 20 Jan – 4 Feb
2014. Sementara jadwal hari dan jam tepatnya untuk masing-masing mata kuliah
belum ditetapkan. Nah, inilah beberapa alasan mengapa saya katakan SP itu
menggalaukan dan membutuhkan banyak sekali pertimbangan.
Hari-hari berikutnya, datang lagi kabar berhembus yang entah dari
mana asalnya, SP dinyatakan "dibuka" untuk semua mata kuliah
(Wow...), bukan lagi secercah sinar harapan yang datang, tapi sepertinya
kehidupan yang tadinya suram, sudah diterangi seluruhnya oleh sinar-sinar
harapan dari setiap sudutnya. Kabar ini sekaligus memperparah kegalauan karena
harus mempertimbangkan kembali syarat-syarat mata kuliah yang akan diambil,
mengenai batasan SKS dan jadwal yang mungkin akan bertabrakan. Hingga pada
akhirnya, ternyata semua itu hanyalah harapan palsu belaka.
Lirik lagunya Tipe X cukup mewakili kekecewaan kami semua.
Sakit hati, bikin sakit hati
Semua ini terjadi berkali-kali
Nggak pernah aku mengerti, mengapa begini
Masih saja kau selalu ingkari janji
Cobalah rasakan apa yang kurasa
Hati ini sakit dibohongi
Setiap kali kau tebar ribuan janji
Nggak pernah terbukti cuman mimpi
Kau taburkan bunga di angan-angan
Hingga jiwa ragaku melayang
Saat semua kembali, aku tersentak
Yang kurasa hanyalah kecewa
Tapi untungnya, tidak semuanya palsu. Saya bersyukur kepada Allah
SWT. yang atas campur tangan-Nya, sehingga apa yang saya lantunkan dalam do’a
terkabul. Pernyataan terakhir tepat di hari terakhir pembayaran bahwa SP Mata
Kuliah Kardiovaskuler, Respirasi, dan Muskuloskeletal resmi dibuka (sebenarnya
Respirasi belum sepenuhnya resmi, masih fifty-fifty), dan administrasi untuk
ketiga mata kuliah sudah bisa dilakukan. Lafadz Hamdalah dari teman-teman
serjuangan yang bersama saya di ruang MEU yang menunggui dengan gigih keputusan
terakhir itu dikeluarkan. Yah, tadinya saya galau, karena nilai saya jelek
untuk ketiga mata kuliah tersebut, dan saya hanya harus memilih salah satunya
agar tidak melebihi batasan SKS (15 SKS). Tapi sekali lagi, tetap pada
prioritas utama saya, membasmi nilai E. Jadi, saya memilih Kardiovaskuler
dengan 7 SKS, bernilai Rp.700.000. Jadi total SKS yang saya ambil, Hematologi +
Kardiovaskuler = (4+7) SKS = 11 SKS, (Oke Fix…)
Mengenai jadwal pasti untuk Hematologi dan Kardiovaskuler belum
ada kepastian. Harapan saya, semoga jadwalnya tidak bertabrakan. Dan yang pasti
adalah bahwa saya harus berkorban waktu, pikiran, dan tenaga selama 2 minggu
ini. Bismillah… intinya saya harus banting tulang, belajar, belajar, dan
belajar sampai akhirnya menyelesaikan SP dengan nilai yang lebih baik dari
sebelumnya. Dengan begitu saya tidak perlu merasa sia-sia karena telah
mengikuti SP ini dan saya juga tidak perlu merasa bahwa telah mengecewakan
kedua orang tua saya yang sudah mendukung inisiatif saya sepenuhnya. Dan tanpa
kata menyesal karena telah melewatkan kesempatan yang datangnya mungkin hanya
sekali.
Get well soon my IPK…
3 comments:
apa ada kmungkinan yg tadix nilai C stelah di SP kan,, nilai bsa jadi D atau E ?
Iya bisa jadi.
Kak mau tanya. Saya maba FK. Nilai blok pertama saya B. Rata2 temen saya B+
Semisal saya Ikut SP apa bisa menjadi A nilai saya?
Terimakasih
Post a Comment